Uncategorized

Hujan Amaterasu di Bumi dan Fakta-Fakta di Balik Fenomenanya

Hujan Amaterasu di Bumi menjadi fenomena alam yang cukup langka. Saking langkanya, sejumlah ilmuwan dan astronom merasa kebingungan mendeteksi fenomena hujan Amaterasu. Kendati demikian, beberapa pihak menduga fenomena langka berupa hujan ini berasal dari wilayah luar angkasa yang kosong.

Pada dasarnya, fenomena Amaterasu terjadi ketika partikel-partikel aneh dan berenergi tinggi tiba-tiba menghujani Bumi. Penyebutan Amaterasu togel singapore sendiri kabarnya mengambil nama dewi matahari dalam mitologi Shinto Jepang.

Masyarakat di Negeri Sakura percaya jika Amaterasu merupakan nenek moyang para kaisar. Sekaligus menjadi dewi yang bertanggung jawab menciptakan keseimbangan antara cahaya matahari dan kegelapan.

Di samping itu, Amaterasu pernah terdeteksi sebagai sinar kosmik berenergi paling tinggi beberapa tahun silam. Peneliti juga mengklaim bahwa hanya fenomena kosmik terkuat, yang mampu menghasilkan partikel energik semacam ini.

Hujan Amaterasu di Bumi yang Menggemparkan Para Ilmuwan

Mengutip dari keterangan The Guardian, hujan Amaterasu sepertinya muncul dari Local Void. Sebuah kawasan ruang kosong yang berbatasan langsung dengan galaksi Bima Sakti di sekitar planet Bumi.

“Kami menelusuri seluruh lintasan sampai ke sumbernya dan tidak terdapat energi tinggi untuk menghasilkannya,”

“Sehingga ini menjadi misteri dan membuat kami bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi,” tanya John Matthews, salah satu penulis dari Universitas Utah.

Ketidakpastian tersebut membuat para ilmuwan mulai melakukan observasi lebih mendalam. Mereka berpendapat jika fenomena Amaterasu mungkin saja menunjukkan adanya penyimpangan magnet yang lebih besar.

Namun, para peneliti juga tidak menutup kemungkinan jika ada sumber yang belum teridentifikasi di Local Void. Sehingga membuat pemahaman fisika terkait partikel berenergi tinggi menjadi sangat terbatas.

“Peristiwa hujan Amaterasu di Bumi mungkin bersumber dari lokasi yang cukup berbeda di langit. Kemungkinan besar tidak ada satu sumber misterius,” katanya.

“Bisa jadi karena ada kecacatan pada struktur ruang-waktu akibat tabrakan dengan dawai kosmik. Maksud saya, ini hanya menggambarkan ide-ide gila yang muncul dari orang-orang awam. Karena memang belum ada penjelasan pasti yang konvensional,” terang John berusaha menguraikan kebingungannya.

Perkiraan Nilai Partikel Amaterasu

Berdasarkan sejumlah data yang beredar, partikel Amaterasu mempunyai energi lebih dari 240 Exa-electron Volt (EeV). Nilai ini tentunya jutaan kali lebih besar daripada partikel yang keluar pada Large Hadron Collider.

Padahal, Large Hadron Collider pernah disebut-sebut sebagai akselerator terkuat yang pernah manusia buat di Eropa. Energinya hampir setara dengan kecepatan bola golf yang dapat melaju sekitar 152.88 km/jam.Hujan Amaterasu di Bumi menempati urutan kedua setelah partikel Oh-My-God. Oh-My-God adalah sinar kosmik berenergi super tinggi yang pernah terdeteksi pada 1991 silam. Jika kita mengacu pada data, energi Oh-My-God mencapai 320 Exa-electron Volt.

“Benda-benda yang terbilang energik layaknya supernova, ternyata tidak sebanding untuk hal ini.” Lanjut John yang masih memastikan terkait Amaterasu.

Sempat Dikira Salah Deteksi Energi

Mengingat fenomena Amaterasu cukup mengejutkan, beberapa ilmuwan bahkan sempat mengira jika mereka salah mendeteksi energi. Seperti halnya yang terjadi pada Profesor Toshihiro Fujii, dari Universitas Metropolitan Osaka, Jepang.

“Saat baru pertama kali menemukan sinar kosmik berenergi super tinggi seperti ini, saya menduga pasti ada kesalahan. Pasalnya partikel yang terdeteksi memperlihatkan tingkat energi yang belum pernah ada sebelumnya. Terutama dalam jangka waktu tiga dekade terakhir,” jelasnya.

Alat untuk mendeteksi hujan Amaterasu di Bumi bernama teleskop Array. Alat tersebut terletak pada posisi unik agar mampu mendeteksi sinar kosmik berenergi super tinggi. Para peneliti meletakkannya di ketinggian sekitar 4.000 kaki, tepat di kawasan Gurun Barat Utah.

Salah satu tujuan pemilihan lokasi ini adalah karena kondisi atmosfer yang relatif ideal. Mengingat kawasan gurunnya memiliki udara kering, guna memastikan sinar ultraviolet tidak terserap kelembaban. Di samping itu, langit gelap di wilayah Gurun Barat Utah membantu meminimalisir polusi cahaya.

Hasil Pengamatan Sementara

Dari hasil pengamatan sementara, peneliti mengungkap sumber utama energinya adalah black hole supermasif di galaksi lain. Pada entitas kosmik super besar, materi terlepas ke struktur subatomnya. Kemudian partikel proton, elektron, serta inti atom terlempar ke alam semesta dengan kecepatan cepat setara cahaya.

Akibatnya reruntuhan dari aktivitas tersebut menghujani Bumi secara terus-menerus. Sehingga mereka mampu terdeteksi teknologi buatan manusia seperti telescope Array di Utah. Pada ukuran batas energi tertentu, jalur sebaran partikel-partikel tersebut sama seperti gerakan bola di mesin pinball.

Mereka bergerak secara zig-zag berlawanan dengan medan elektromagnetik lewat jalur belakang gelombang mikro-kosmik. Sampai pada akhirnya nanti, partikel-partikel berenergi setara Oh-My-God maupun Amaterasu akan meledak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 × three =