Ulik Peninggalan Budaya Bangsa, Mahasiswa PMM 4 Datangi Rekreasi Bukit Rhema dan Candi Borobudur
Mahasiswa Transisi Mahasiswa Merdeka (PMM) Inbound Batch 4 Kampus Tidar melangsungkan lawatan mendidik ke dua tujuan monumental, Bukit Rhema dan Candi Borobudur, pada Senin (10/06/2024). Beberapa 30 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ini belajar mengenali budaya disekitaran Magelang.
Program ini mempunyai tujuan untuk membuat bertambah wacana kebudayaan dan memperkuat persaudaraan antara mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia. Lewat lawatan ini diharap sanggup memberikan pengalaman bernilai dan pengetahuan lebih mendalam berkenaan peninggalan budaya bangsa.
Aktivitas diawali lawatan ke Bukit Rhema, yang dikenali panggilan “Gereja Ayam” Bukit Rhema menjadi satu diantara tujuan menarik karena visit here bentuk bangunannya yang unik dan panorama alam sekelilingnya yang mempesona. Di situ, beberapa mahasiswa mendapatkan keterangan berkenaan sejarah pembangunan Gereja Ayam, filosofi dan tujuan awal keputusannya.
Beberapa peserta dibawa untuk nikmati keelokan alam dari pucuk bukit yang dipakai sebagai lokasi shooting AADC 2.
Seterusnya, beberapa mahasiswa meneruskan perjalanan ke Candi Borobudur, salah satunya situs peninggalan dunia UNESCO. Di situ, mereka diberi tour mendidik berkenaan sejarah Candi Borobudur, proses pembangunannya, dan arti dari relief-relief yang terukir pada dinding candi.
Mahasiswa dibawa untuk refleksi berkenaan beberapa nilai kehidupan yang diberikan lewat beberapa cerita dalam relief candi, seperti kebijakan, toleran, dan kemanusiaan.
Lewat aktivitas ini, beberapa mahasiswa PMM 4 Inbound UNTIDAR mendapatkan pengalaman yang luar dapat dan tidak bisa terlewatkan.
“Saat sebelum saya tidak pernah bayangin untuk ngunjungin bukit rhema sama candi borobudur. Tetapi dari aktivitas ini saya dapat sampai ke sana. Saya pikirnya cuma biasa saja, paling cuma saksikan gereja yang biasa dipakai menjadi tempat doa sama saksikan candi saja. Pokoknya aktivitas tempo hari itu kece sekali. Itu menjadi salah satunya perolehan dan pengalaman yang bernilai untuk aku,” ungkapkan Grand Stef, mahasiswa transisi asal Kampus Palangka Raya.
Sama seperti dengan Grand, Jesika Mayasari, mahasiswa transisi asal Politeknik Negeri Medan mengutarakan perasaan senangnya.
“Amazing, lewat program PMM ini saya punyai peluang dapat ke salah satunya Peninggalan Dunia dan peristiwa inii akan tidak terlewatkan sich,” ucapnya.
Aktivitas disudahi sesion refleksi dan penilaian sekalian makan siang. Beberapa mahasiswa disuruh untuk share pengetahuan dan pengalaman baru yang mereka peroleh sepanjang lawatan.
Bapak Alex Henry Eko sebagai konduktor mengutarakan latihan diawali semenjak September 2023. Dia menambah jika Untidar ikut memberikan dukungan ongkos transportasi dan fasilitas Tim Aruna Dipta sepanjang meng ikuti perlombaan di Bali kelak.
“Walaupun sudah mendapatkan support permodalan dari universitas, masih tetap ada beberapa biaya tambahan yang perlu disanggupi. Untuk penuhi keperluan itu PSM GST Untidar cari tambahan dana dengan “ngamen” di car free day, memuat rongsok dan mengadakan pre competition concert ini,” katanya.