Permainan tradisional untuk anak-anak, dijamin menyenangkan dan mendidik
Sedikit bernostalgia, pada tahun 2000-an permainan anak lebih sering dimainkan di luar rumah dan melalui interaksi langsung antar teman. Berbeda dengan zaman yang lebih modern saat ini, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan video game dan media sosial. Apalagi saat pandemi terjadi, interaksi langsung antar rekan kerja menjadi berkurang. Memang ada sisi positif dan negatif dari perubahan kebiasaan ini. Tapi Anda juga tahu bahwa interaksi
Secara langsung sangat baik bagi perkembangan kecerdasan sosial pada anak. Jika Anda berencana untuk mengajarkan permainan interaktif dan edukatif, Anda bisa mengajarkan 7 permainan tradisional untuk anak ini kepada cucu atau anak Anda.
Egrang merupakan permainan yang sedang berkembang di seluruh Indonesia. Beberapa daerah menyebutnya berbeda, misalnya engrang atau egrang. Pemain yang berdiri akan membuat 2 bilah yang diberi langkah, seperti pedal. Para pemain duduk dan mencoba menyeimbangkan tubuh mereka. Cara bermainnya cukup sulit, namun jangan khawatir, ada tips bermainnya. Tempatkan satu tiang lebih jauh ke depan dan tiang lainnya lebih dekat ke kaki. Mulailah memanjat tiang dan berjalan,
Tekuk kaki Anda ke depan dan jaga tubuh tetap lurus untuk menjaga keseimbangan.
Lirik lagu di atas merupakan lirik lagu Cublak-Cublak Suweng yang wajib dinyanyikan pada saat pertandingan. Permainan di Jawa Tengah ini harus dimainkan lebih dari 2 orang. Pemain akan berdiri melingkar sambil menyanyikan lagu tersebut. Satu pemain akan berpasangan dengan mata tertutup, sementara yang lain akan meletakkan tangan mereka clickbet88 di punggung salah satu pemain dan menggerakkan kerikil ke arah pemain lainnya. Setelah lagu berakhir, orang yang memegang batu tersebut harus bersembunyi, sambil
pemain yang miring harus menemukan di mana kerikil itu berada.
Congklak merupakan permainan tradisional yang sangat populer di kalangan anak-anak di seluruh Indonesia. Permainan ini dimainkan dengan menggunakan papan congklak dan 98 biji congklak yang dimainkan oleh dua orang. Cara memainkannya melalui 16 lubang papan congklak, 14 lubang diantaranya masing-masing diisi 7 biji congklak. Para pemain kemudian secara bergiliran memindahkan biji kongklak dari satu lubang ke lubang lainnya.
Bermain congklak bermanfaat bagi anak karena dapat melatih konsentrasi, motorik halus, dan koordinasi tangan-mata. Selain itu congklak juga mengajarkan anak kejujuran dan kesabaran.
Patok lele merupakan permainan tradisional anak yang berasal dari Sumatera Barat. Permainan lele dimainkan oleh lebih dari 2 orang yang membentuk suatu kelompok dengan anggota yang sama. Permainan pegfish lele memerlukan 2 buah kayu, kayu yang pendek dinamakan “anak” dan kayu yang panjang dinamakan “ibu”. Permainan aksi ikan lele melatih sportivitas dan ketangkasan anak. Selain itu, permainan lele juga melatih anak dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.